Rabu, 11 September 2013

Organel Sel



Gambar 1. Sel Tumbuhan & Sel Hewan


1.    Fungsi Organel Sel

1)   Dinding Sel
Ø Proteksi sel terhadap faktor-faktor mekanis
Ø Memberi bentuk sel relatif tetap
Ø Mengatur transportasi zat
2)   Nukleus
Ø Mengatur semua aktivitas sel
Ø Mengendalikan proses berlangsunnya metabolisme di dalam sel
Ø Menyimpan informasi Genetik (GEN) dalam bentuk DNA.
Ø Mengatur kapan dan dimana ekspresi gen-gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri.
Ø Tempat terjadinya replikasi (perbanyakan DNA) dan transkripsi (pengutipan DNA)
3)   Mitokondria
Ø Tempat berlangsung respirasi untuk menghasilkan energi.
Ø Tempat aktivitas enzim untuk oksidasi dan pembentukan  ATP
Ø Mengubah energi makanan menjadi energi  potensial  dalambentuk ATP untuk aktivitas sel
4)   Ribosom
Ø berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses metabolisme protein.
5)   Retikulum Endoplasma (RE)
Ø RE Kasar berfungsi mensintesis lemak dan kolesterol
Ø RE Halus berfungsi menetralkan racun (detoksifikasi). dan  Transportasi molekul-molekul dan bagian sel yang satu ke bagian sel yang lain (RE kasar dan RE halus)
Ø RE berfungsi sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu sendiri
Ø  RE adalah mendukung sintesis protein dan menyalurkan bahan genetic antara inti sel dengan sitoplasma. 
6)   Badan Golgi ( Aparatus Golgi)
Ø Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
Ø Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membrane plasma.
Ø Membentuk dinding sel tumbuhan
Ø membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
7)   Lisosom
Ø berfungsi untuk merusak/menghancurkan materi yang masuk ke dari luar sel,
Ø menghancurkan patogen mencerna makanan,
Ø daur ulang organel yang rusak,
Ø berperan dalam perkembangan embrio pada hewan.
8)   Sentrosom
Ø Mengatur pembelahan sel dan pemisahan kromosom selama pembelahan sel pada hewan
Ø Mensintesis mikrotubulus silia  dan flagela
Ø Menghasilkan gelendong pada sel hewan
Ø Sebagai benda kutub dalam mitosis dan meiosis
9)   Membran Plasma
Ø berfungsi mempertahankan isi sel.
Ø Mengatur keluar masuknya molekul-molekul
Ø Menerima rangsangan dari luar sel (sebagai reseptor)
Ø sebagai filter yang sangat selektif
Ø membatasi perluasan sel
Ø merupakan alat untuk transport aktif
Ø mengontrol masuknya nutrien dan keluarnya hasil metabolisme
10)    sitoplasma
Ø Berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan bahan kimia yang penting bagi metabolisme
Ø itulah berlangsung kegiatan pembongkaran dan penyusunan zat zat melalui reaksi kimia .
Ø Sitoplasma "mengalir" di dalam sel untuk menjamin berlangsungnya pertukaran zat agar metabolisme berlangsung dengan baik
11)    Vakuola
Ø Tempat penimbunan sisa metabolisme
Ø Penguraian zat sisa
Ø Hidrolisis makromolekul
12)    Plastida
Macam-macam plastida menurut fungsinya:
Ø Amiloplas : untuk menyimpan cairan
Ø Kloroplas : untuk fotosintesis
Ø Etioplas : kloroplas yang belum terkena cahaya
Ø Elaioplas : untuk menyimpan lemak
Ø Kromoplas : untuk sintesis dan menyimpan pigmen
Ø Leukoplas : untuk mensistesis monoterpen
13)    Peroksisom
Ø Merubah lemak menjadi karbohidrat
Ø Menghasilkan enzim oksidatif untuk membentuk H2O2 untuk merombak lemak
Ø Menghasilkan enzim  katalase untuk mengubah H2O2 menjadi H2O dan O2
14)    Mikrotubulus
Ø Membentuk protein tubulin
Ø Penyusun spindel, sentriol, silia & flagel
Ø Berperan penting dalam pembelahan sel


15)    Sitoskeleton
Ø Memberikan kekuatan mekanik pada sel
Ø Menjadi kerangka sel
Ø Membantu gerakan substansi dari satu bagian sel ke bagian yang lain.
16)    Mikrofilamen
Ø memberi tegangan pada sel
Ø mengubah bentuk sel
Ø kontraksi otot
Ø aliran sitoplasma
Ø  perpindahan sel (misalnya psudopodia)
Ø dan pembelahan sel.
2.      Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan
Sel Tumbuhan
Sel Hewan
mempunyai membran sel, juga mempunyai dinding sel
Tidak mempunyai dinding sel, hanya ter-dapat membran sel yang tipis
Mempunyai  bentukyang tetap
Memiliki bentuk yang tak tetap
Umumnya mempunyai plastida
Tidak mempunyai plastida
Tidak mempunyai lisosom
Mempunyai lisosom
Menyimpan tenaga dalam bentuk butiran (granul) pati.
Menyimpan tenaga dalam bentuk butiran (granul) glikogen.
Tidak memiliki sentrosom
Mempunyai sentrosom
Vakuola sedikit, tapi ukurannya besar
Vakuolanya kecil
g. Jumlah mitokondria relatif sedikit
g. Mitokondria relatif banyak
Nukleus lebih kecil dari  vakuola

Nukleus lebih besar dari veksikel

Jumat, 07 Juni 2013

Final wastek


NAMA            : NUR SAKINAH
NIM                : H41112293
JURUSAN      : BIOLOGI B
M.K                 : OSEANOLOGI PENDAHULUAN

1.      jika di suatu danau air tawar terdapat dua lapisan dengan suhu masing-masing 2 ºc dan 4 ºc ,  maka pada kondisi stabil .
a.       lapisan mana yang berada paling bawah?
b.      Jelaskan alasan jawaban 1.a ?
jawaban :
a.       lapisan yang berada paling atas adalah lapisan yang bersuhu 2ºc.
b.      Suhu menurun secara teratur sesuai dengan kedalaman. Semakin dalam suhu akan semakin rendah atau dingin. Hal ini diakibatkan karena kurangnya intensitas matahari yang masuk kedalam perairan. Pada kedalaman melebihi 1000 meter suhu air relatif konstan dan berkisar antara 2°C – 4°C. Suhu mengalami perubahan secara perlahan-lahan dari daerah pantai menuju laut lepas. Umumnya suhu di pantai lebih tinggi dari daerah laut karena daratan lebih mudah menyerap panas matahari sedangkan laut tidak mudah mengubah suhu bila suhu lingkungan tidak berubah. Di daerah lepas pantai suhunya rendah dan stabil. Lapisan permukaan hingga kedalaman 200 meter cenderung hangat, hal ini dikarenakan sinar matahari yang banyak diserap oleh permukaan. Sedangkan pada kedalaman 200-1000 meter suhu turun secara mendadak yang membentuk sebuah kurva dengan lereng yang tajam. Pada kedalaman melebihi 1000 meter suhu air laut relatif konstan dan biasanya berkisar antara 2-4°C.
Faktor yang mempengaruhi suhu permukaan laut adalah letak ketinggian dari permukaan laut (Altituted), intensitas cahaya matahari yang diterima, musim, cuaca, kedalaman air, sirkulasi udara, dan penutupan awan (Hutabarat dan Evans, 1986).
Well-mixed surface layer(10- 500 m) merupakan lapisan yang hangat di bagian teratas dimana pada lapisan ini gradient suhu berubah secara perlahan. Lapisan ini juga biasa disebut lapisan epilimnion.
Thermocline, lapisan transisi (500 - 1000 m) merupakan lapisan dimana gradient suhu berubah secara cepat sehingga terjadi perubahan suhu yang sangat mencolok. Pada lapisan termoklin ini memiliki ciri gradien suhu yaitu perubahan suhu terhadap kedalaman sebesar 0.1ºC untuk setiap pertambahan kedalaman satu meter.
Deep layer (lapisan yang relatif homogen dan dingin (> 1000 m) merupakan lapisan terbawah yaitu lapisan dimana suhu air rendah bahkan relative konstan yaitu sebesar 4oC. Lapisan ini juga biasa disebut lapisan hipilimnion

2. jelaskan apa yang dimaksud dengan suhu insitu (T) dan suhu potensial ?
Dalam oseanografi dikenal dua istilah untuk menentukan temperatur air laut yaitu temperatur insitu (selanjutnya disebut sebagai temperatur saja) dan temperatur potensial. Temperatur adalah sifat termodinamis cairan karena aktivitas molekul dan atom di dalam cairan tersebut. Semakin besar aktivitas (energi), semakin tinggi pula temperaturnya. Temperatur menunjukkan kandungan energi panas. Energi panas dan temperatur dihubungkan oleh energi panas spesifik. Energi panas spesifik sendiri secara sederhana dapat diartikan sebagai jumlah energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur dari satu satuan massa fluida sebesar 10. Jika kandungan energi panas nol (tidak ada aktivitas atom dan molekul dalam fluida) maka temperaturnya secara absolut juga nol (dalam skala Kelvin). Jadi nol dalam skala Kelvin adalah suatu kondisi dimana sama sekali tidak ada aktivitas atom dan molekul dalam suatu fluida. Temperatur air laut di permukaan ditentukan oleh adanya pemanasan (heating) di daerah tropis dan pendinginan (cooling) di daerah lintang tinggi. Kisaran harga temperatur di laut adalah -20 s.d. 35°C.
Tekanan di dalam laut akan bertambah dengan bertambahnya kedalaman. Sebuah parsel air yang bergerak dari satu level tekanan ke level tekanan yang lain akan mengalami penekanan (kompresi) atau pengembangan (ekspansi). Jika parsel air mengalamai penekanan secara adiabatis (tanpa terjadi pertukaran energi panas), maka temperaturnya akan bertambah. Sebaliknya, jika parsel air mengalami pengembangan (juga secara adiabatis), maka temperaturnya akan berkurang. Perubahan temperatur yang terjadi akibat penekanan dan pengembangan ini bukanlah nilai yang ingin kita cari, karena di dalamnya tidak terjadi perubahan kandungan energi panas. Untuk itu, jika kita ingin membandingkan temperatur air pada suatu level tekanan dengan level tekanan lainnya, efek penekanan dan pengembangan adiabatik harus dihilangkan. Maka dari itu didefinisikanlah temperatur potensial, yaitu temperatur dimana parsel air telah dipindahkan secara adiabatis ke level tekanan yang lain. Di laut, biasanya digunakan permukaan laut sebagai tekanan referensi untuk temperatur potensial. Jadi kita membandingkan harga temperatur pada level tekanan yang berbeda jika parsel air telah dibawa, tanpa percampuran dan difusi, ke permukaan laut. Karena tekanan di atas permukaan laut adalah yang terendah (jika dibandingkan dengan tekanan di kedalaman laut yang lebih dalam), maka temperatur potensial (yang dihitung pada tekanan permukaan) akan selalu lebih rendah daripada temperatur sebenarnya.
Satuan untuk temperatur dan temperatur potensial adalah derajat Celcius. Sementara itu, jika temperatur akan digunakan untuk menghitung kandungan energi panas dan transpor energi panas, harus digunakan satuan Kelvin. 0°C = 273,16K. Perubahan 10°C sama dengan perubahan 1K.
Seperti telah disebutkan di atas, temperatur menunjukkan kandungan energi panas, dimana energi panas dan temperatur dihubungkan melalui energi panas spesifik. Energi panas persatuan volume dihitung dari harga temperatur menggunakan rumus Q = densitas energi panas specifik*temperatur (temperatur dalam satuan Kelvin). Jika tekanan tidak sama dengan nol, perhitungan energi panas di lautan harus menggunakan temperatur potensial. Satuan untuk energi panas (dalam mks) adalah Joule. Sementara itu, perubahan energi panas dinyatakan dalam Watt (Joule/detik). Aliran (fluks) energi panas dinyatakan dalam Watt/meter2 (energi per detik per satuan luas)

3.  Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi salinitas ?
Jawaban :
a)      Pola sirkulasi air, yaitu gerakan mengalirnya suatu massa air
b)      Aliran sungai, banyak sedikitnya sungai yang bermuara ke laut tersebut maka salinitas laut tersebut akan rendah, dan sebaliknya makin sedikit sungai yang bermuara ke laut tersebut maka salinitasnya akan tinggi.
c)      Penguapan air, makin besar tingkat penguapan air laut disuatu wilayah, maka salinitasnya tinggi dan sebaliknya pada daerah yang rendah tingkat penguapan air lautnya, maka daerah itu rendah kadar garamnya.
d)     Curah hujan, makin banyak curah hujan disuatu wilayah laut maka salinitas air laut akan rendahbegitupun sebaliknya.
4. Stabilitas kolom air merupakan salah satu aspek oseanografi yang perlu diperhatikan untuk menentukan di kedalaman berapa tailing (limbah pertambangan) dapat dibuang dengan aman.
a. pipa pembuangan tailing sebaiknya diletakkan pada lapisan yang stabil, tidak stabil atau netral? jelaskan alasan anda
           
b. Lapisan yang stabil di bawah permukaan laut dapat diidentifikasi dari distribusi suhu atau densitas secara vertikal (terhadap kedalaman). lapisan yg bagaimanakah yang merupakan lapisan yg stabil? jelaskan jawaban anda berdasarkan gambar dan perumusan materinya!
Jawaban :
     Teknologi penempatan tailing ke dasar laut merupakan salah satu hasil penerapan teknik penempatan tailing unggulan yang dianggap lebih kecil dampak dan resikonya terhadap lingkungan, dibandingkan dengan penempatan tailing di darat. Oleh sebab itulah, penempatan tailing di dasar laut merupakan pilihan yang dianggap lebih aman, karena diupayakan berada pada kondisi dasar laut yang stabil dimana fenomena alam lebih kecil pengaruhnya.

5. apakah yang di maksud dengan upwelling? apa manfaatnya kita mengetahui lokasi-lokasi dimana upwelling terjadi.
     Jawaban :
            Upwelling adalah penaikan massa air laut dari suatu lapisan dalam ke lapisan permukaan.  Angin yang mendorong lapisan air permukaan mengakibatkan kekosongan di bagian atas, akibatnya air yang berasal dari bawah menggantikan kekosongan yang berada di atas.  Gerakan naik ini membawa serta air yang suhunya lebih dingin, salinitas tinggi, dan zat-zat hara yang kaya ke permukaan.
             Manfaat kita mengetahui lokasi-lokasi upwelling yaitu untuk membantu kita dalam melakukan suatu kegiatan. Contohnya saja dengan kita mengetahui lokasi upwelling artinya kita dapat memprediksi tempat banyaknya ikan,